Peringatan Maulid Nabi 2009; The Ummahat strikes back

Pengajian Ummahat Yayasan Almamur menyelenggarakan peringatan maulid Nabi SAW pada hari Ahad, 29 Maret 2009 di halaman komplek pendidikan Almamur dengan penceramah tunggal Ibu Ustazah Maryamah dari Bekasi Selatan.



Peringatan Maulid kali ini agak istimewa dibanding sebelumnya, karena dilaksanakan di halaman komplek pendidikan Almamur, bukan di depan masjid. Alasan yang diungkapkan adalah seringkali pihak masjid tidak mau melakukan kordinasi, sehingga terjadi "bentrok" waktu. Ketika ustazah masih ceramah, merbot masjid tiba-tiba mengumumkan bahwa waktu zuhur 5 menit lagi. Tak lama kemudian sang merbot azan dengan pengeras suara, padahal sang ustazah masih menyampaikan tausiahnya. Alasan merbot sederhana, dia disuruh pengurus masjid. Ketika pengurus masjid dihubungi, dengan gagahnya mereka menjawab sambil bertanya, lebih mulia mana antara waktu zuhur dengan peringatan maulid Nabi?


Peringatan Maulid juga terlihat meriah karena panggung yang cantik, hasil dekorasi sang maestro, Farid Sigit. Menurut cerita panitia, Sigit dan kawan-kawan bekerja keras menyiapkan dekorasi panggung itu sampai pukul dua pagi. Agak aneh memang, sebab biasanya Sigit cukup menyuruh anak buahnya mempersiapkan dekorasi panggung dan ia mengontrol sambil menyempurnakannya kemudian. Kali ini ia sendiri yang menangani dari awal sampai akhir. Nampaknya ada hal yang membuat "suhu" dekor Kaum Kidul ini turun gunung.

Selain itu para ibu-ibu pengurus dan anggota pengajian juga sumringah, lantaran kali ini mereka sudah punya seragam, hasil sumbangan seorang dermawan. Cerita yang berkembang di antara ibu-ibu, gara-gara baju seragam yang harganya tidak seberapa itu, beberapa ibu-ibu yang sebelumnya tidak pernah ikut pengajian, atau ngajinya di pengajian sebelah, Almamuriyah, jadi muncul dan minta baju seragam. Padahal sang dermawan juga sempat dicoba dipengaruhi oleh penguru pengajian Almamuriyah untuk tidak memberikannya dengan alasan pengajian ibu-ibu Almamur itu sedikit jamaahnya. Bahkan pengurus Almamuriyah juga membujuk ibu-ibu pengajian Kaum poncol, akibatnya permohonan pinjaman rebana dari ibu-ibu Almamur ditolak. Almamuriyah adalah pecahan (tepatnya pembajakan) pengajian ibu-ibu Almamur, dimulai dengan pemindahan lokasi pengajian dari masjid ke bangunan majelis ta'lim baru, tanpa izin dari pengurus Yayasan Almamur, yang merupakan ahli waris syah pengajian itu dari pengajarnya, (alm) KH. Abubakar Sanusi dan pendahulunya, (alm) KH. Mahmud Saijan. Dari awal, Almamuriyah memang memiliki semangat pemberontakan dengan adanya bukti akta notaris yayasan tersendiri bernama Almamuriyah dengan lokasi yang ada sekarang. Padahal bangunan yang dipakai Almamuriyah adalah hasil tabungan selama bertahun-tahun dari ibu-ibu yang ikut pengajian di masjid Almamur.

Peringatan maulid ibu-ibu pengajian Almamur ini juga dihadiri Ibu Agustin, istri Diding Saifuddin Zuhri, anggota DPRD Kab. Bekasi. Juga hadir para ustaz pengajar: Ust. H. Abd. Sobur Yahya dan Ust. Mustofa serta Ustazah Nafsiah dari Bekasi. Para ustaz dan ustazah ini direkrut oleh Ketua Yayasan saat itu (2006) untuk mengisi kekosongan, karena para pengajar sudah diboyong oleh yayasan Almamuriyah dengan berbagai iming-iming. Sempat terjadi seorang guru jadi bimbang, tapi Almamuriyah harus menang karena sang guru sudah berhutang jasa; puterinya disediakan rumah tinggal disamping bangunan majelis taklim. Dengan berbekal murid pengajian sekitar 20 orang dan sebagian besarnya adalah ibu-ibu yang sedang menunggu anaknya belajar di TK Almamur, pengajian kaum Ibu (Ummahat) Almamur kini lebih disukai oleh para ibu karena konsentrasi belajarnya lebih tinggi dibanding di Almamuriyyah, yang meskipun jumlah muridnya lebih banyak, tapi riuh rendah oleh program arisan, tabungan dan ngobrol antar kelompok sendiri.

Kini, lewat peringatan Maulid Nabi SAW, bagian pengajian kaum ibu Yayasan Almamur, yang populer disebut "Ummahat" nampaknya ingin unjuk gigi. Selama ini mereka selalu dipandang sebelah mata. Bahkan di beberapa peringatan maulid majelis talim, mereka kecewa karena undangannya tidak dibacakan oleh panitia. Bisa jadi ini karena ulah Almamuriyah yang selalu berusaha menjegal mereka dimana-mana. Tapi beberapa kolega yang ditemui mengaku salut dan angkat topi atas keberhasilan ini. Padahal maulid ini sepenuhnya usaha dan kerja keras empat wanita: Hj. Ayi Qana'ah, Yaroh, A'an dan Aisyah. Mereka pula yang dari awal memperjuangkan agar pengajian kaum ibu tetap ada di bawah Yayasan Almamur.

Kepada para Ummahat kita ucapkan selamat, semoga Allah SWT meridhai perjuangan anda semua.

Tidak ada komentar: